Facebook Akan Berantas "Like" Palsu
Facebook Akan Berantas "Like" Palsu
==============================
KOMPAS. com - Dalam usaha mengurangi dampak buruk malware dan spammer
pada jaringannya, Facebook berencana menghapus status "Like" palsu yang
diduga dibuat oleh akun berbahaya atau program otomatis. Hal tersebut
diumumkan dalam sebuah posting di situs perusahaan.
Caranya adalah dengan menjalankan proses yang secara otomatis
mengidentifikasi "Like yang dibuat oleh malware, akun yang dibajak,
pengguna yang tertipu atau Like hasil pembelian." Situs jejaring sosial
ini belakangan dilaporkan terus meningkatkan metode-metode pengawasan
otomatisnya untuk melacak dan menindak status "Like" yang mencurigakan.
Facebook memperkirakan bahwa jumlah like yang bakal dihapus tidak akan
mencapai satu persen dari jumlah total Like dalam suatu halaman.
Facebook Like yang berupa tombol bergambar kepalan tangan dengan
acungan jempol digunakan untuk memberi tanggapan positif atas hal-hal
seperti posting, foto atau video, dan juga digunakan pengguna untuk
membuat koneksi dengan sebuah Page yang disukai.
Apabila
pengguna memberi status "Like" pada sebuah Page Facebook, iklan, atau
konten di luar Facebook, news feed pengguna akan memuat notifikasi
tentang hal tersebut. Ini bisa dmanfaatkan pemilik bisnis untuk
keperluan viral marketing yang tersebar luas di jejaring sosial.
Status "Like" palsu menjadi masalah besar bagi pencitraan Facebook yang
bergantung pada tingkat efisiensi sistem "Like" untuk menarik pengiklan
agar memanfaatkan jaringan sosial yang disediakan olehnya.
Facebook sebelumnya mengakui bahwa situs tersebut memiliki sekitar 1.5
persen akun "pengguna tidak baik" yang terhubung dengan malware, bot,
dan spammer. Dengan hampir satu miliar pengguna di seluruh dunia,
berarti terdapat sekitar 15 juta akun jahat.
Sebuah perusahaan
startup bernama Limited Run baru-baru ini menghapus laman Facebook
miliknya setelah mengetahui bahwa 80 persen klik iklan yang diterima
ternyata berasal dari bot (mesin, bukan pengguna sungguhan).
Sebelum itu, sebuah investigasi oleh BBC pernah pula mengungkapkan bahwa
profil jadi-jadian menjamur di Facebook dan banyak menebar "Like"
palsu.
Facebook memperkirakan bahwa jumlah like yang bakal dihapus tidak akan mencapai satu persen dari jumlah total Like dalam suatu halaman.
Facebook Like yang berupa tombol bergambar kepalan tangan dengan acungan jempol digunakan untuk memberi tanggapan positif atas hal-hal seperti posting, foto atau video, dan juga digunakan pengguna untuk membuat koneksi dengan sebuah Page yang disukai.
Apabila pengguna memberi status "Like" pada sebuah Page Facebook, iklan, atau konten di luar Facebook, news feed pengguna akan memuat notifikasi tentang hal tersebut. Ini bisa dmanfaatkan pemilik bisnis untuk keperluan viral marketing yang tersebar luas di jejaring sosial.
Status "Like" palsu menjadi masalah besar bagi pencitraan Facebook yang bergantung pada tingkat efisiensi sistem "Like" untuk menarik pengiklan agar memanfaatkan jaringan sosial yang disediakan olehnya.
Facebook sebelumnya mengakui bahwa situs tersebut memiliki sekitar 1.5 persen akun "pengguna tidak baik" yang terhubung dengan malware, bot, dan spammer. Dengan hampir satu miliar pengguna di seluruh dunia, berarti terdapat sekitar 15 juta akun jahat.
Sebuah perusahaan startup bernama Limited Run baru-baru ini menghapus laman Facebook miliknya setelah mengetahui bahwa 80 persen klik iklan yang diterima ternyata berasal dari bot (mesin, bukan pengguna sungguhan).
Sebelum itu, sebuah investigasi oleh BBC pernah pula mengungkapkan bahwa profil jadi-jadian menjamur di Facebook dan banyak menebar "Like" palsu.
Terimakasih telah membaca artikel Facebook Akan Berantas "Like" Palsu,semoga bermanfaat!
Artikel yang terkait dengan postingan ini:
nice info gan :)
waw.. kudu di non aktif ni bot ane.. ntar kena banned..
wkwkwk
kwkwkw
Ea GAn :D sering2 mampir yah Tunggu POst BErikut nya :D
Makasih banget info nya ya om ^_^
Posting Komentar